BERITA | 07/01/2018 | Javier García (Vigo) | JURU POTRET: Helios de la Rubia
“Kami tidak bermain baik di babak kedua, itu tidak kami lakukan seperti babak pertama", ujarnya di ruang pers.“Perlu membuat analisa secara mendalam tentang partai kami, kami memiliki banyak kesalahan. Di babak kedua kami banyak mengalami kehilangan bola, hal mana bukan merupakan persolana bagi kami. Hari ini hal itu menjadi persolan bagi kami dengan pengeluaran bola. Perlu menekankan pentingnya membuat kesulitan bagi rival dan hari ini itu semua terjadi sebaliknya. Perlu membat analisa secara mendalam, menghindari kesalahan dan bermain dengan lebih reguler. Meskipun demikian ada satu rival dan mereka menyulitkan kami di babak kedua”.
Keadaan fisik
“Kami baik secara fisik. Lari dan kami berlari. Babak pertama berlangsung dengan baik. Babak kedua bukan persolana lari. Paruh kedua terjadi dengan kesalahan demi kesalahan. Kemudian, rival lebih unggul dan engkau lebih tertunduk".
Ini sesuatu yang panjang. Kami akan kembali bekarja dan memikirkan partai berikut.
“Masih ada waktu. Kami tidak bisa meras puas. Besok adalah hari lain dan kami akan kembali bekerja dan memikirkan partai berikut. Ini satu jalan yang panjang. Kami harus kembali dalam perjuangan hari demi hari dan mencoba bermain dengan lebih reguler. Kami tidak akan menjadi gila, saya yang pertama yang bertangungjawab dengan hal ini".
Penjelasan tentang permainan buruk
“Sepakbola tidak selalu seperti apa yang engkau pikirkan. Kadang-kadang ada momen yang sulit. Kami tidak bermain buruk di seluruh babak kedua, karena ada peluang untuk mencetak. Tetapi ada hal-hal, terutama saat keluar dengan bola, hal mana bukan satu kebiasaan bagi kami. Itu adalah hal yang tidak bisa dijelaskan. Kami akan mencoba memperbaikinya dan bermain dengan lebih reguler".
Presiden, di ruang ganti
“Dia datang ke ruang ganti untuk memberikan semangat kepada tim, itu saja".
Dukungan
“Untuk sementara saya tidak membutuhkan siapapun. Sampai tanggal 31 kita nantikan saja. Saya senang dengan jajaran tim yang saya miliki”.