LazoGanadores de Champions LeagueOtro

Map

Berita

Ke-33 gelar Liga

Saksikan kisah tim Senior
  • Ke- 1 1931/1932
    Ke- 1 1931/1932View details
    Cerrar detalles

    El Madrid merebut gelar Liga perdana dengan otoritas, hal itu dibuktikan dengan memenangkan semua partai di kompetisi ini. Tim putih berjuang dalam perebutan gelar ini bersama Athletic Bilbao yang akhirnya ditentukan pada pekan terakhir berkat kemenangan di lapangan Barcelona. 

     

  • Ke-2 1932/1933
    Ke-2 1932/1933View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid mengangkat titel ini tahun kedua berturut-turut dan sekali lagi perebutan gelar kompetisi  ini berlansung sampai akhir bersama Athletic Bilbao. Transfer-transfer pemain seperti Regueiro dan Samitier merupakan hal baru musim tersebut dan memperkuat jajaran tim asuhan Robert Edwin Firth.   

  • Ke-3 1953/1954
    Ke-3 1953/1954View details
    Cerrar detalles

    Gelar Liga ketiga bagi Real Madrid tiba 21 tahun kemudian. Transfer pemain seperti Alfredo Di Stéfano adalah hal yang sangat penting untuk merebutnya. Fans tim putih mulai menikmati satu tim dimana tahun-tahun berikut berhasil mendominasi sepakbola nasional dan Eropa. 
     

  • Ke-4 1954/1955
    Ke-4 1954/1955View details
    Cerrar detalles

    El Madrid kembali mempertahankan titel ini dengan membuat satu penentuan dalam catatan angka terbaik. Selama musim tersebut, stadion ini berganti nama menjadi Santiago Bernabéu dan meskipun ada pergantian pelatih pada pekan ke-14, Real Madrid berhasil merebut gelar turnamen ini dengan unggul lima poin lebih banyak dari Barcelona.  

     

  • Ke-5 1956/1957
    Ke-5 1956/1957View details
    Cerrar detalles

    Setelah merebut Piala Eropa perdana pada musim sebelumnya, Real Madrid mengangkat titel ini setelah transfer Kopa. Skuat putih diproklamasikan sebagai juara Liga dua pekan sebelum pekan terakhir dalam partai melawan Zaragoza di La Romareda dimana mereka unggul dengan skor 1-2.  

     

  • Ke-6 1957/1958
    Ke-6 1957/1958View details
    Cerrar detalles

    Gelar kedua Liga berturut-turut, kali ini dengan Atletico Madrid sebagai rival luar biasa. Di jajaran tim utama telah masuk bergabung dua pemain hebat di kancah internasional seperti penjaga gawang asal Argentian  Domíguez dan bek asal Uruguay Santamaría. Mereka mampu menggantikan para pemain veteran yang cedera seperti Pérez Payá, Molowny dan Navarro.  

     

  • Ke-7 1960/1961
    Ke-7 1960/1961View details
    Cerrar detalles

    Setelah dua kali berturut-turut menjadi runner up mulailah satu siklus baru dengan lima titel beruntun. Transfer pemain Vicente, penjaga gawang yang sebelumnya memperkuat Espanyol, merupakan satu kesuksesan besar karena pada musim perdananya dia berhasil merebut Trofi Zamora. Kekokohan di Santiago Bernabéu merupakan salah satu kunci untuk bisa merebut gelar Liga ketujuh. Los blancos tidak mengalami kekalahan satu partaipun di stadionnya dan berhasil membuat rantaian partai tak terkalahkan dalam 26 pekan berturut-turut. 

     

  • Ke-8 1961/1962
    Ke-8 1961/1962View details
    Cerrar detalles

    Los blancos kembali mengangkat gelar turnamen ini dalam satu musim dimana mulai bergabung wajah-wajah baru dalam jajaran Real Madrid seperti  Araquistáin, Betancort, Isidro, Tejada, Ruiz II dan Miera. Los madridistas mendominasi dengan otoritas penuh dan tidak turun dari posisi pertama sejak pekan ke-4. 

     

  • Ke-9 1962/1963
    Ke-9 1962/1963View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid merebut titel ini dengan memperlihatkan regularitasnya. Mereka memimpin di semua pekan keculai dalam tiga jornada. Amancio, Zoco dan Müller masuk bergabung sebagai pemain-peman transfer baru dan bermain dengan satu level yang sangat luar biasa. 

     

  • Ke-10 1963/1964
    Ke-10 1963/1964View details
    Cerrar detalles

    Santisteban, yang sebelumnya dipinjamkan, Suárez dan Serena adalah pemain-pemain baru di tim pada musim ini yang ditandai dengan kepergian Di Stéfano. Legenda madridista melakukannya dengan mengangkat gelar Liga, satu titel yang direbut empat kali berturut-turut. 

     

  • Ke-11 1964/1965
    Ke-11 1964/1965View details
    Cerrar detalles

    Tim putih menutup saiklusnya dengan lima titel berturut-turut dan berhasil merebut titel ketiga sebagai miliknya. Los madidistas mengakhiri musim pertama dengan sukses selepas kepergian Di Stéfano berkat munculnya generasi Real Madrid yeyé.

     

  • Ke-12 1966/1967
    Ke-12 1966/1967View details
    Cerrar detalles

    Setelah mengangkat Piala Eropa pada musim sebelumnya, Real Madrid kembali memperlihatkan hegemoninya di Spanyol dengan merebut gelar Liga dengan lima poin diatas Barcelona. Real Madrid terus melanjutkan tahap renovasinya dengan sukses dan telah meletakan dasar untuk menciptakan satu tim juara baru. 

     

  • Ke-13 1967/1968
    Ke-13 1967/1968View details
    Cerrar detalles

    Musim pertama selepas kepergian Puskas. Sebagai gantinya tiba De Diego, Peinado, Miguel Pérez dan Iznata. Titel kedua berturut-turut bagi tim putih, dengan kinerja luar biasa dari Velázquez, yang mencatat turnamen dengan gol terbanyak yakni 10 gol. 

     

  • Ke-14 1968/1969
    Ke-14 1968/1969View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid memenangkan gelar ketiganya berturut-turut dan yang terakhir pada dekade 60-an. Tim asuhan Miguel Muñoz menduduki puncak klasemen pada pertemuan ketiga di Liga dan itu tidak ditinggalkan sampai akhir musim. Selain itu mereka berhasil mempertahankan 28 pekan berturut-turut tanpa mengalami kekalahan. 

     

  • Ke-15 1971/1972
    Ke-15 1971/1972View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid menghadapi musim pertama setelah kepergian Gento dengan hasil terbaik. Satu gelar Liga baru melengkapi prestasinya dalam satu musim dimana mereka mendominasi sejak pekan kedua. Saat itu mulai ada inkorporasi nilai-nilai baru, diantaranya Santillana. Lagi pula mulai bergabung García Remón, Verdugo dan Anzarda.

     

  • Ke-16 1974/1975
    Ke-16 1974/1975View details
    Cerrar detalles

    14 tahun kemudian dengan Miguel Muñoz sebagai manajer, Real Madrid memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada pelatih asal Yugoslavia, Miljanic. Musim kampanye ini tidak bisa lebih spektakuler  dan di akhir Liga Real Madrid unggul 12 atas rival terdekatnya yaitu Zaragoza. 

     

  • Ke-17 1975/1976
    Ke-17 1975/1976View details
    Cerrar detalles

    Miljanic kembali mengulangi kesuksesan musim lalu, kali ini dalam satu turnamen yang lebih ketat bersama Atletico Madrid dan Barcelona. Amancio adalah salah satu protagonis karena ini merupakan yang terakhir dalam karir sepakbolanya. El Brujo menutup perjalanan karirnya dengan mengangkat gelar Liga kesembilan. 

     

  • Ke-18 1977/1978
    Ke-18 1977/1978View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid kembali membuat rekuperasi piala Liga ini dalam satu musim dimana mereka diperkuat dengan dua pemain baru yang kemudian masuk dalam sejarah klub putih: Stielike dan Juanito. Sabido, Isidro dan Wolff adalah transfer baru yang dibuat tim ini pada musim panas. 

     

  • Ke-19 1978/1979
    Ke-19 1978/1979View details
    Cerrar detalles

    Luis de Carlos menduduki bangku kepresidenan setelah kematian Santiago Bernabéu dan memberikan kontinuitas kepada Molowny di bangku pelatih. Pilihan ini berfungsi baik dan Real Madrid menutup putaran pertama dengan sangat baik, hanya satu kali kalah dan memungkinkan tim maju merebut titel. 

     

  • Ke-20 1979/1980
    Ke-20 1979/1980View details
    Cerrar detalles

    Vujadin Boskov sebagai pelatih dan Cunningham di lini depan adalah wajah-wajab baru dalam proyek baru yang diakhiri dengan gelar Liga ketiga berturut-turut. Kemenangan di Piala Spanyol melawan Castilla adalah momen menggembirakan bagi el madridisme pada musim itu. 
     

  • Ke-21 1985/1986
    Ke-21 1985/1986View details
    Cerrar detalles

    Lima musim tanpa gelar Liga merupakan waktu yang terlampau lama bagi satu klub seperti Real Madrid. Dengan target membuat pembaruan di kompetisi reguler ini, mereka memasukan tiga wajah baru yang kemudian memberikan hasil  hebat: Maceda, Gordillo dan Hugo Sánchez. Dengan Molowny di bangku pelatih, tiba gelar liga pertama dari La Quinta del Buitre.
     

  • Ke-22 1986/1987
    Ke-22 1986/1987View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid kembali mempertahankan titel ini dalam satu edisi dimana dilakukan percobaan sistema baru di kompetisi ini yaitu playoff. Setelah melewati 34 pekan, los blancos maju berlaga pada fase kedua melawan Barcelona, Espanyol, Sporting Gijón, Zaragoza dan Mallorca untuk menentukan juaranya. Beenhakker melakukan debut dengan sukses sebagai pelatih  madridista.
     

  • Ke-23 1987/1988
    Ke-23 1987/1988View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid merebut gelar Liga ketiga berturut-turut dan kembali menggengam trofi ini sebagai miliknya. Putih menjadi warna dominan dalam 38 pekan selama kompetisi ini berlangsung, karena los madridistas menduduki puncak klasemen pada partai perdana setelah pesta gol melawan Cádiz dengan skor 0-4 dan mereka tidak turun dari posisi ini. 
     

  • Ke-24 1988/1989
    Ke-24 1988/1989View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid kembali mengangkat gelar ini untuk kali keempat berturut-turut dan dengan satu otoritas. Los blancos menjadi pemimpin klasemen pada pekan kedelapan dan tidak kehilangan kondisi ini sampai turnamen berakhir. Leo Beenhakker kembali sukses dalam tahun ketiganya sebagai manajer madridista.
     

  • Ke-25 1989/1990
    Ke-25 1989/1990View details
    Cerrar detalles

    Demonstrasi permainan bagus dan gol-gol kembali diperlihatkan Real Madrid untuk merebut gelar Liga kelima berturut-turut. Kepergian Leo Beenhakker mampu dipenuhi pelatih asal Wales, Toshack, yang tidak hanya kembali merebut gelar turnamen ini tetapi juga masuk sejarah Divisi Pertama setelah mencetak 107 gol dalam 38 partai. 
     

  • Ke-26 1994/1995
    Ke-26 1994/1995View details
    Cerrar detalles

    Valdano mengambil alih bangku pelatih Real Madrid yang berhasil mengangkat titel Liga setelah empat musim tanpa titel itu. Inkorporasi baru seperti Laudrup, Redondo, Quique dan Amavisca memberikan kegembiraan kepada Santiago Bernabéu dengan gelar kompetisi ini.  Zamorano dan Amavisca mencatat satu duet yang mendominasi kompetisi ini.  
     

  • Ke-27 1996/1997
    Ke-27 1996/1997View details
    Cerrar detalles

    Dengan kehadiran Fabio Capello di tim putih, terjadi satu renovasi mendalam di tim utama.  Suker, Seedorf, Secretario, Mijatovic, Roberto Carlos, Illgner, Panucci dan Zé Roberto adalah wajah-wajah baru pada musim itu. Perubahan-perubahan itu berfungsi sejak awal dan mereka berhasil merebut gelar Liga tanpa mengalami kekalahan di Bernabéu. 
     

  • Ke-28 2000/2001
    Ke-28 2000/2001View details
    Cerrar detalles

    Musim ini dimulai dengan pergantian presiden Real Madrid. Florentino Pérez menang dalam pemilihan umum dan memulai satu proyek baru dengan Luis Figo sebagai spanduknya. Di bangku pelatih Del Bosque tetap menjadi pengasuhnya yang pada tahun sebelumnya berhasil merebut gelar Piala Eropa kedelapan melawan Valencia. 
     

  • Ke-29 2002/2003
    Ke-29 2002/2003View details
    Cerrar detalles

    Kehadiran Ronaldo di Real Madrid menjadikan mereka lebih menakutkan lagi, yang mana pada musim sebelumnya sudah ada wajah baru yaitu Zidane. Lawan yang harus ditaklukan kali ini adalah Real Sociedad yang memimpin klasemen dan berakhir dengan dua poin lebih unggul bagi tim pimpinan Del Bosque. 
     

  • Ke-30 2006/2007
    Ke-30 2006/2007View details
    Cerrar detalles

    Fabio Capello kembali ke Real Madrid sepuluh musim kemudian dan mengulangi titel Liga yang diperoleh pada etape sebelumnya. Itu adalah satu turnamen dimana los blancos tidak menempati puncak klasemen sampai pekan ke-34. Ke-25 gol yang dibuat Van Nistelrooy pada musim perdananya terbukti menjadi penentu.  
     

  • Ke-31 2007/2008
    Ke-31 2007/2008 View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid memperbarui titel juara yang diperoleh musim sebelumnya setelah melewati satu kampanye yang luar biasa dibawah bimbingan pelatih baru, Bernd Schuster. Robben, Metzelder, Sneijder, Saviola, Pepe, Heinze, Drenthe dan Dudek adalah wajah-wajab baru di klub putih ini. 
     

  • Ke-32 2011/2012
    Ke-32 2011/2012View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid merebut gelar Liga nomor 32 dan terus memperbesar prestasinya dalam satu kompetisi dimana tim ini merupakan tim yang paling banyak merebut titelnya. Sejak kompetisi ini dimulai pada 1928, klub ini telah merebut lima piala sebagai miliknya. Dibawah pimpinan Mourinho, Madrid unggul dalam kompetisi ini dengan memperlihatkan cara bermain yang sepktakuler dan berhasil mencapai 100 poin dan mencatat rekor bersejarah dalam hal gol di satu Liga: 121.
     

  • Ke-33 2016/2017
    Ke-33 2016/2017View details
    Cerrar detalles

    Real Madrid telah meraih gelar juara Liga di La Rosaleda setelah satu tahapan akhir kompetisi yang menegangkan,  dimana telah meraih enam kemenangan berturut-turut untuk mempertahankan keuntungan poin atas Barcelona. Tim yang dipimpin Zidane menutup Liga dengan beberapa rekor statistik : rekor jumlah gol dilaga tandang dalam sejarah kompetisi (58), Liga kedelapan berturut-turut mencetak 100 gol dan musim kompetisi pertama dalam sejarah dimana mampu mencetak gol dalam semua pertandingan dikompetisi tersebut.

Cari